EKSPEDISI GUNUNG SINDORO VIA ALANG-ALANG SEWU

Posted: November 7, 2018 in Uncategorized

Wanaseya STMKG kembali melakukan ekspedisi ditahun 2018, kali ini ekspedisi dilakukan di Gunung Sindoro yang berada di daerah Temanggung dan Wonosobo Jawa Tengah dengan ketinggian 3.150 mdpl pada tanggal 27 agustus 2018 hingga 30 agustus 2018 yang bertepatan dengan minggu pertama libur akhir semester. Ekspedisi merupakan kegiatan yang harus ditempuh oleh pra anggota wanasetya XV untuk menjadi anggota muda Wanasetya XV.

 

SENIN, 27 AGUSTUS 2018

Awal perjalanan kami dimulai pukul 16:00 WIB WIB di halaman GOR Ar Rayyan untuk berkumpul dan memeriksa barang bawaan yang diperlukan, setelah semuanya lengkap kami melakukan pengarahan untuk panitia dan berdoa bersama sebelum berangkat supaya perjalanan kami lancar dan tanpa hambatan yang berarti. Kami berangkat menggunakan angkot menuju terminal Ciputat dan beristirahat sejenak di terminal Ciputat sambil menunggu keberangkatan bus menuju SPBU Ngasinan. Pukul 19:00 setelah dipastikan semuanya telah melaksanakan Sholat Maghrib dan Isya serta tidak ada yang tertinggal baik barang bawaan maupun paitia dan peserta kamipun melanjutkan perjalanan menggunakan bus menuju SPBU Ngasinan.

 

SELASA, 28 AGUSTUS 2018

Setelah menempuh perjalanan sekitar 9-10 jam kami tiba di SPBU Ngasinan dan langsung memeriksa barang bawaan serta beristirahat sambil mengunggu kumandang adzan Shubuh. Pukul 06:00 WIB kami melakukan kegiatan sosial berupa permintaan donasi untuk Korban Gempa di Lombok dengan membagi dua anggota dimana sebagian kecil dari kami bertugas untuk menjaga barang bawaan di SPBU Ngasinan.

 

Donasi yang kami lakukan yaitu dengan meminta keikhlasan warga sekitar Wonosobo untuk berdonasi dengan membagi kelompok menjadi 2 untuk menepati titik-titik yang telah ditentukan seperti pesimpangan lampu lalu lintas dan pasar. Sekitar pukul 09:00 WIB kami menghentikan kegiatan donasi dan menghitung hasilnya yaitu sekitar Rp.1.329.00,- yang akanami salurkan melalui ACT (Aksi Cepat Tanggap). Setelah itu kami melakukan pengecekan kembali terhadap barang bawaan dan membagikan konsumsi pada masing-masing kelompok kemudian kami berangkat menuju Basecamp Pajero Alang-Alang Sewu sekitar pukul 10:00 WIB. Kelompok yang melalui jalur Alang-Alang Sewu adalah :

  1. Kak Satria (Ceba)
  2. Kak Eko (Ringin)
  3. Kak Tina (Mindi)
  4. Kak Alfan (Epek)
  5. Danu
  6. Raisan
  7. Risa
  8. Hendi
  9. Tomo

 

~ Basecamp Pajero Alang-Alang Sewu – Pos 1 (Lembah Kesunyian)

Pukul 11:00 WIB kami tiba di Basecamp Pajero Alang-Alang Sewu untuk melakukan registrasi dengan membayar sekitar Rp.10.000,- per orang. Sebelum melakukan pendakian kami makan terlebih dahulu dan melakukan pemanasan serta berdoa.

Pukul 11:50 WIB kami memulai pendakian dari basecamp menuju pos 1. Awal perjalanan masih merupakan perkampungan dan perkebunan dengan jalan sedikit menanjak sampai sekitar pukul 12:15 WIB kami mulai memasuki hutan yang ditandai dengan adanya gapura bertuliskan “Santune Laku Slamete Jiwa Raga” dan jalanan pun mulai dipenuhi banyak pohon dengan banyak tanjakan serta kondisi tanah padat tanpa kerikil. Diperjalanan ini kami memiliki kendala dimana salah satu dari kami mengalami cedera keram pada kaki namun dengan ketanggapan dan kerjasama semua anggota kemlompok kami dapat melaluinya. Hingga akhirnya kami tiba di pos 1 pukul 13:15 WIB kami beristirahat sekitar 15 menit. Kondisi di Pos 1 sangatlah sunyi dengan lahan tidak terlalu luas yang  hanya memungkinkan untuk mendirikan satu tenda saja tetapi banyak pohon dan alang alang disekitarnya.

 

~ Pos 1 (Lembah Kesunyian)- Simpang Nggopitan

Setelah beristirahat Sekitar Pukul 13:30 kami melanjutkan perjalanan menuju Simpang Nggopitan dengan rintangan yang sedikit sulit karena kondisi jalan yang berdebu serta menanjak namun masih banyak pohon dan alang alang di sepanjang jalan. Kami berjalan sedikit pelan dikarenakan menyesuaikan salah satu anggota kelompok yang masih mengalami keram. Pukul 13.30 kami tiba di Simpang Nggopitan dan beristirahat. Kondisi di Simpang Nggopitan memiliki lahan yang lebih luas yang memungkinkan 2-3 tenda dapat didirikan disana. Simpang Nggopitan juga memiliki persimpangan jalan dimana ke arah utara merupakan jalan menuju puncak dan kearah timur laut adalah jalan sepanjang 100 meter menuju sumber air dengan panjang degan kondisi jalan setapak berdebu, naik turun dan begian kanan merupakan jurang. Karena tidak jauh dari sumber air, kami melakukan Sholat dzuhur yang dijamak dengan Sholat Ashar di Simpang Nggopitan. Kemudian kami membuka perbekalan dan makan disana untuk memulihkan tenaga.

 

~ Simpang Nggopitan – Pos 2 (Lembah Katresnaan)

Pukul 14:15 kami melanjutkan perjalanan menuju Pos 2 dimana jalaannya merupakan tanjakan dengan tangga kayu yang disusun kemudian dilanjutkan dengan tanah berdebu namun disepanjang jalan masih terdapat banyak pohon dan alang-alang. Perjaanan dari simpang Nggopitan menuju Pos 2 sekitar 1 jam. Karena kami sudah bersitirahat lama kamipun tidak beristirahat di Pos 2 tetapi hanya melewatinya saja. Kondisi di pos 2 sangat luas dan dapat digunakan untuk mendirikan belasan tenda, dengan kondisi tanah padat sedikit berumput dan dikelilingi oleh  pohon-pohon dan alang-alang.

 

~ Pos 2 (Lembah Katresnaan) – Pos 3 (Sunrise Hunter)

Dari Pos 2 menuju Pos 3 jalanan berdebu dengan tanah membentuk tangga yang menanjak dan dipenuhi oleh banyak pohon serta alang-alang. Setelah berjalan sekitar 40 – 50 menit pepohonan mulai hilang dan hanya alang-alang disepanjang jalanan yang menanjak cukup panjang. Setelah pukul 16:00 WIB kami tiba di Pos 3  yang merupakan sunrise hunter dengan kondisi sangat luas dan banyak sekali alang alang tetapi tidak ada pohon sama sekali. Disana dapat didirikan banyak tenda dan sudah ada beberapa tempat yang disediakan untuk tenda. Selain itu disana juga terdapat batu besar dengan berhadapan langsung ke Gunung Sumbing yang dapat digunakan untuk latar berfoto.

Tanpa banyak buang waktu, kami langsung membangun tenda dengan menentukan lokasi yang aman. Pada awalnya kami fikir angin malam akan terasa tetapi ternyata angin malam tidak terlalu kencang saat itu, sehingga kami dapat memasak dan berfoto dengan tenang.

Saat malam tiba, kami melaksanakan Sholat maghrib dan Isya kemudian makan malam dengan disuguhi langit malam yang indah penuh bintang dan awan galaksi yang kemudian disusul dengan terbitnya bulan purnama berwarna jingga dari arah timur.

Setelah pukul 21:00 WIB kamipun beristirahat dengan menggunakan pakaian tebal karena suhu disana sangat dingin dan mencapai 130C

 

RABU, 29 AGUSTUS 2018

 

~ Pos 3 (Sunrise Hunter) – Pos 4 (Labirin Stone)

Pukul 02:00 WIB kami bangun dan mulai memasak serta sarapan. Sekitar pukul 03:30 WIB kami mulai berkemas dan memastikan agar semua barang bawaan tidak tertinggal dan setelah masuk wake shubuh kami melaksanakan shalat shubuh terlebih dahulu kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju pos 4 dengan diawali doa. Pukul 05:15 WIB kami memulai perjalanan dari pos 3 menuju pos 4 cukup panjang dengan tanjakan yang terjal dan jalanan yang dipenuhi alang-alang serta sesekali terlihat pohon-pohon dan batu-batu besar yang memiliki bentuk yang unik. Meskipun jalanan terjal dan berdebu, tetapi pemandangan yang disajikan sangat indah karea langsung berhadapan dengan Gunung Sumbing tetapi diperjalanan ini kita tidak dapat melihat matahari terbit. Pukul 06:30 WIB di Pos 4 kami beristirahat sejenak dengan kondisi disana sedikit luas dengan ada batu yang berjejer.

 

~ Pos 4 (Labirin Stone) – Kazu Wazang

Setelah beristirahat, sekitar pukul 06:40 WIB kami melanjutkan perjalanan menuju puncak. Jalanan menuju puncak cukup panjang dengan tanjakan yang terjal serta jalanan penuh alang-alang yang tinggi serta batu-batu besar yang berjejer. Meskipun jalanan cukup panjang tetapi masih ada beberapa titik jalan yang cukup luas yang sesekali kami beristirahat di tempat tersebut. Sekitar pukul 07: 20 WIB kami tiba di di Kazu Wazang, yaitu tempat penuh pohon dan alang alang yang mati serta tercium bau belerang yang tajam karena di sekitar situ terdapat titik-titik kawah.

 

~ Kazu Wazang – Puncak

Di Kazu Wazang kami tidak berlama-lama karena bau belerang yang sangat menyengat. Kami segera melanjutkan perjalanan menuju puncak. Jalanan menuju Puncak sangat terms dengan tanah berdebu dan dipenuhi oleh batu kerikil serta bau belerang yang tercium menyengat. Akhirnya pukul 08:00 WIB kita tiba di Puncak Sindoro.

Di Puncak kami beristirahat dan kemudian melakukan pelantikan Anggota Muda terhadap Pra Anggota Wanasetya XV kemudian berfoto dan turun sekitar pukul 11:43 WIB melalui jalur Kledung.

 

~ Puncak – Sunrise Hunter Bansari

Dari Puncak menuju sunrise hunter bansari turun sekitar 3 jam dengan jalur terjal berkelok dan tanah berdebu dengan batuan-batuan. Setelah melalui perjalanan yang cukup berat kami tiba di Sunrise hunter bansari pukul 13:43 WIB. Kamipun bersitirahat dan memasak di sana hingga pukul 15:47 WIB.

 

~ Sunrise Huter Bansariss

 

KAMIS, 30 AGUSTUS 2018

Tinggalkan komentar