SEJARAH WANASETYA

SEJARAH WANASETYA

Disusun Oleh :
Billy, Chandra, Muri, Joko, Anton dan Ummul

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Penyusunan draf sejarah ini ditujukan untuk menyamakan persepsi dan pendapat asal mulanya organisasi Wanasetya terbentuk, Organisasi Wanasetya digagas dan didirikan ketika berada di angkatan Geofisika 36 yaitu pada tahun 2000-2003.

Sampai saat ini anggota Wanasetya masih bingung mengenai awal berdiri dan sejarah terbentuknya organisasi Wanasetya di AMG, dapat kami sampaikan mengenai awal terbentuknya Organisasi Wanasetya pada awal mulanya tidak terlepas dari kesamaan hobi kami Billy, Chandra, dan Muri yang ketika dibangku SMU sudah ikut aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler pecinta alam di sekolahnya masing-masing.

1. RACHMAD BILLYANTO menjabat Sekretaris di TRISAPTAPALA SMUN 37 JAKARTA
2. CHANDRA ANDRIAN BASRI menjabat Ketua di Star Crusher SMUN 1 WATES
3. MA’MURI menjabat Ketua di PASMA Pecinta Alam SMUN 1 SLAWI

Tetapi ketika kita berada di kampus AMG di Kwitang-Tugu Tani pada tahun 2000 kami tidak menemukan organisasi yang bisa menampung hobi dan kreatifitas kami tersebut. Dipelopori dan digagas oleh ke 3 (tiga) orang tersebut kita mencoba menyusun dan mendirikan organisasi baru di AMG dengan nama Wanasetya.

KERJASAMA DENGAN HIMPALA KWITANG

Kami pada waktu itu sangat sadar akan ide mendirikan suatu Organisasi sangatlah tidak mudah dan memerlukan bantuan/hubungan baik dengan organisasi lainnya, jika tidak maka kita tidak akan bisa mendapatkan dukungan dan bantuan dalam melaksanakan dan merintis suatu organisasi kedepannya.

Kami berinisiatif untuk bergabung dengan Organisasai Pecinta Alam yang ada dan dekat dengan lokasi kampus pada waktu itu. Untuk bergabung tersebutlah maka kami menjalani proses pelantikan Pelantikan/Pengukuhan anggota, disana kita akan menjalani proses dan pembelajaran mengenai alam, kerjasama, kesabaran, tanggung jawab, dll. Kami dilantik di Gunung Salak selama 3 hari bersama beberapa orang (sekitar 25 orang).

Setelah kita resmi menjadi anggota Himpala kwitang kita diperbolehkan meminjam beberapa peralatan yang dimiliki Himpala Kwitang seperti Karn Mantel, webbing, carabiner, tali pursik, Harnes, dll. Himpala Kwitang bisa dibilang mempunyai peralatan dan perlengkapan yang sangat lengkap. Peralatan pinjaman tersebut kita gunakan untuk melakukan latihan kepada rekan-rekan di AMG. Terimakasih Himpala Kwitang!.

LATIHAN DAN PENDAKIAN MASAL

Kami juga sudah melakukan latihan rutin berupa teori dan praktek mulai tahun 2002, tercatat kami pernah latihan di Cibubur, Sukabumi, Camping 2 (dua) kali ke kepulauan seribu dan Pendakian Masal yang mengajak seluruh Taruna/I dari tingkat 1, 2 dan 3 ke Gunung Pangrango-Gede dengan rute Pondok Betung – Cibodas – Kandang Badak – Puncak Pangrango – Kandang Badak – Puncak Gede – Gunung Putri – Pondok Betung.
Pada pendakian tersebut diikuti oleh 12 orang yaitu :
1. Billy
2. Chandra
3. Muri
4. Litman
5. Wijayanto
6. Sigit
7. Hapsoro
8. Rosmita
9. Joko
10. Yeni
11. Mega
12. Lestari
Alhamdulillah pendakian yang diikuti 12 (dua belas) orang tersebut berlangsung sukses dan lancar, karena sebelumnya kita melakukan beberapa kali briefing persiapan pendakian.

Kami pernah juga melakukan camping dan outbound diluar kampus seperti camping ke kepulauan seribu yang diikuti oleh
1. Agung Setiadi
2. Januar Arifin
3. Wijayanto
4. Hendra Rahman
5. Hery Susanto Wibowo

Dari nama-nama tersebut diatas yang aktif mengikuti latihan rutin di kampus secara teori hanya Joko dan Yeni, memang pada waktu itu kita belum secara betul-betul melakukan kegiatan latihan teori seperti yang pernah kami lakukan di bangku SMU, kegiatan lebih didominasi dengan berkumpul dan memberi pengetahuan dasar kepada mereka yang hadir dalam kegiatan latihan teori, untuk nama-nama yang lainnya akan ikut berpartisipasi ketika kegiatan Wanasetya dilakukan beberapa kali diluar kampus seperti Camping, Outboand dan Hiking.

PROSES PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN PENYUSUNAN ANGGARAN DASAR / ANGGARAN RUMAH TANGGA WANASETYA

Tahun 2002 merupakan Awal terbentuknya dan berdirinya organisasi baru Wanasetya di AMG, pada waktu itu Direktur AMG, Dipimpin oleh Dr. Khalif Atma dan Kasubag Administrasi Akademik dan Ketarunaan Drs. Bambang Hernowo, melalui merekalah kami secara intensif dan bujuk rayu untuk mengesahkan dan mengijinkan adanya organisasi pecinta alam di AMG dengan nama Wanasetya.
Kampus pada saat itu sangatlah takut untuk adanya organisasi pecinta alam karena dianggap sangat beresiko aktifitasn dan kegiatanya dan kami bertigalah yang menjadi tameng dan garansi untuk meyakinkan pimpinan AMG tersebut, Alhamdulillah singkat cerita Wanasetya diijinkan berdiri dengan beberapa persyaratan, diantaranya :
1. Tidak menuntut kepada kampus apabila terdapat kecelakaan atau masalah diluar kampus
2. Tidak ada bantuan dana untuk semua kegiatan Wanasetya

Dengan kedua persyaratan tersebut bagi kita sudah sangat senang dan berterima kasih pada waktu itu, yang terpenting kegiatan yang akan dilakukan oleh Wanasetya sudah dapat berjalan secara resmi.

Walaupun Organisasi Wanasetya baru di dirikan dan terbentuk tetapi kelengkapan administrasi Wanasetya pada waktu itu sangatlah lengkap, ijin pembentukan organisasi Wanasetya dilengkapi pula dengan AD/ART yang mencangkup :
1. Lambang dan arti
2. Proses Rekrutmen Anggota
3. Tujuan/Program Jangka Panjang, dll

Adanya AD/ART tersebut menunjukkan Wanasetya pada saat itu sudah sangat serius dalam menjalankan roda organisasi yang pada waktu itu kita sudah berfikir akan terus eksis dan diakui keberadaannya di AMG, dibandingkan pada waktu itu organisasi tertua ROHIS dan ROKRIS belum mempunyai AD/ART.

PUTUS REGENERASI

Pada waktu itu aktifitas kampus sangatlah disibukkan oleh perpindahan gedung dan perkuliahan dari Kwitang ke Pondok Betung. Kami dalam melakukan aktifitas dan prosesnya sudah mengacu kepada AD/ART yang sudah kita buat, hal yang utama dalam melakukan proses regenerasi adalah :
1. Adanya proses latihan secara teori dan praktek
2. Adanya proses 2 (dua) kali pelantikan, pelantikan awal mendapatkan slayer merah, pelantikan akhir mendapatkan slayer hijau

Nah pada proses pelantikan ini yang tidak dapat kita laksanakan karena tidak adanya anggota yang siap ataupun mungkin waktu yang sempit untuk melakukan pelantikan, sehingga kita tidak memiliki regenerasi penerus yang sesuai dengan ketentuan AD/ART yang sudah dibuat sedangkan kita sudah berada pada tingkat 3 (tiga) semester akhir. Dengan tidak adanya proses pelantikan inilah kami berfikir belum ada yang serius untuk melanjutkan tongkat estafet kepengurusan Wanasetya.

Setelah kami lulus dan wisuda bulan oktober tahun 2003 kepengurusan Wanasetya dibawah kami masih kosong. Jadi selama tahun 2002-2003 kepengurusan wanasetya masih berada di ke-tiga nama tersebut, sampai kami menjalani proses penempatan tugas. Tahun 2004-2005 kami mendapatkan informasi samar-samar bahwa Wanasetya masih ada dan terus berjalan dan kami ikut merasakan senang mendengarnya.
Tahun 2004 Sdr. Dwi Joko tetap aktif dan menjalankan organisasi Wanasetya pada waktu itu hanya beberapa orang saja yang melakukan kegiatan atas nama Wanasetya, yaitu Agung Sabtaji, Hidayanti, Arif Nurochim.
Tahun 2005 Sdr. Anton Widodo diangkat menjadi ketua Wanasetya oleh Dan Yon AMG, dikarenakan Wanasetya sebelum 2005 tidak masuk organisasi di Batalyon, hal tersebut dapat terjadi karena sebab-sebab yang sudah kami utarakan diatas. Dibantu oleh Sdri. Surendra oky dalam mengembangkan dan memajukan Wanasetya maka oky mengajak teman-temannya yang rumahnya dekat dengan kampus, di Kebon Kopi dan juga ada organisasi Ankopala untuk membantu kegiatan Wanasetya.
Pada tahun 2005 tersebut Wanasetya mencoba memulai dari awal lagi mulai dari membuat lambang, ada juga janji Wanasetya. Pendakian sejak diangkatnya Anton Widodo pertama adalah ke Gn. Gede pada bulan April 2006 yang diikuti oleh sekitar 40 orang. Di alun-alun surya kencana itulah diadakan pemilihan ketua Wanasetya periode berikutnya dan terpilihlah Sdri Nona Ummul Choir Ohoimas.
Tahun 2006 Sdri Nona Ummul Choir Ohoimas diberikan kepercayaan untuk memimpin Wanasetya dan pada waktu itu hanya tercatat 2 (dua) anggota yang ikut dalam kegiatan Wanasetya yaitu Nurul Hadi (AURI), dan Tanti Prasetya Prima Dewi.
Tahun 2007 Muhammad Reza memimpin organisasi Wanasetya yang ditunjuk oleh kemimpinan sebelumnya Sdri Nona Ummul Choir Ohoimas. Salah satu kegiatannya adalah melaksanakan diksar di gunung bunder.

NAMA WANASETYA DAN LAMBANG

Karena proses regenerasi yang tidak dapat berjalan dengan baik tersebut maka kami tidak memberikan slayer dibawah kami, kami pada waktu itu hanya mencetak 3 Slayer warna hijau dan dimiliki oleh Billy, Chandra dan Muri. Dengan tidak adanya slayer dibawah kami tersebutlah kami beranggapan bahwa generasi dibawah kami tidak mengenal/mengingat bentuk dan warna lambang Wanasetya, kalau nama Wanasetya memang tetap sama karena mudah dan mungkin sudah dikenal dan diingat karena pada waktu itu kami sudah aktif dan sering mengajak kegiatan ke junior tingkat 1 dan 2 atas nama Wanasetya, dan juga kami belum memiliki bendera pada waktu itu

KAPAN HARI LAHIR DAN KEMANA AD/ART WANASETYA

Diawal 2010-an dengan adanya kemajuan teknologi berupa Facebook, blog, dll terhubunglah dan diketahuilah siapa saja anggota wanasetya dan pada waktu itu ada diskusi mengenai bagaimana Sejarah Wanasetya yang tidak dapat diketahui kronologis terbentuknya oleh para anggota Wanasetya.

Semua mengenai Wanasetya sudah tertuang di AD/ART, dan dikarenakan kami tidak melakukan proses regenerasi maka AD/ART kami serahkan kepada Batalyon dimana Wanasetya pada waktu itu langsung berada dibawah Batalyon yang dipinpin oleh Sigit, dan kami selaku pendiri meminta pada pengurus yang aktif untuk menanyakan ke Batalyon mengenai AD/ART Wanasetya, tetapi karena proses sibuknya perpindahan gedung dan belum tertata rapihnya semua bangunan dan ruang pada waktu itu mengakibatkan AD/ART tersebut tidak dapat ditemukan. File AD/ART beserta rancangan LAMBANG Wanasetya disetting dan diketik oleh Sdr. Billy akan tetapi musibah juga datang pada waktu akhir semester 3, komputer yang digunakan juga untuk mengerjakan naskah mengalami rusak hardisk secara total dan pada waktu itu flashdisk belum dikenal luas yang berfungsi sebagai backup.

Siapa saja pendiri dan penggagasnya :
1. RACHMAD BILLYANTO – KETUA
2. CHANDRA ANDRIAN BASRI – SEKRETARIS
3. MA’MURI BANJARAN – BENDAHARA

Hari Lahir Wanasetya
Hari lahir Wanasetya tentunya hari ditandatanginya AD/ART oleh Direktur AMG, Dr. Khalif Atma dan Kasubag Administrasi Akademik dan Ketarunaan Drs. Bambang Hernowo, tetapi tanggal tersebut tidak ada yang mengingatnya dan kita sepakati pada tanggal 22 April 2002 mengacu kepada hari Bumi Dunia.

Nama Wanasetya
Nama organisasi Wanasetya tetap sama sampai saat ini yang mempunyai arti setia untuk tetap melestarikan hutan.

Lambang
Ada perbedaan yang sangat besar mengenai lambang Wanasetya yang dimiliki oleh pendiri dengan yang ada pada saat ini, perbedaan tersebut dapat kami maklumi karena menang tidak adanya regenerasi dan serah terima AD/ART terjadi waktu itu.

Lambang Wanasetya awalnya menggabungkan gambar Gunung, Bumi, Bintang, Bendera Merah Putih dan terdapat nama WANA SETYA AKADEMI METEO & GEO semuanya berada dalam bentuk Segi Lima dengan didominasi oleh garis warna kuning emas

KESIMPULAN, SARAN DAN MASUKAN DARI PARA PENDIRI

1. Melihat aktifitas dan memantau dari Facebook, masih banyak kegiatan yang masih mengutamakan kegiatan luar ruangan yang bersifat senang-senang tapi belum menampakkan kegiatan sosial kepada unsur masyarakat. Dengan SDM, Eksistensi dan adanya dukungan dari Kampus kegiatan Bakti Sosial ke Daerah-daerah, Bersih-bersih di lingkungan kampus ataupun operasi semut (bersih-bersih) di gunung tentu tidak sulit untuk diwujudkan, dan beberapa kegiatan tersebut bukan untuk menjatuhkan organisasi malah akan menambah dan meningkatkan eksistensi Wanasetya.

2. Karena adanya putus generasi maka perbedaan Lambang Wanasetya dengan yang para pendiri desain dapat dimaklumi dan lambang Wanasetya yang ada pada saat ini dapat diteruskan

3. Tetap dijaga dan junjung kehormatan nama Wanasetya dan tanamkan jiwa sosial kepada sesama dan menjadi anggota pecinta alam yang sehat secara jasmani dan rohani

4. Nama-nama yang tersebut diatas yang berjumlah 12 orang dapat diangkat menjadi anggota khusus Wanasetya angkatan ke-1 (Angkatan Pendiri), karena atas dukungan dan kerjasama mereka jugalah organisasi Wanasetya berdiri.

5. Mengangkat secara khusus Sdr. Joko sebagai ketua Wanasetya angkatan ke-2 tahun 2004, dan Sdr. Yeni, Mega, Lestari sebagai anggotanya.

*** Salam Wanasetya ***
Februari 2012
TTD
PENGGAGAS DAN PENDIRI

DOKUMENTASI GAMBAR DAN FOTO KEGIATAN

1. Lambang Wanasetya Awal Mulanya

Untitled

2. Latihan Wanasetya

Untitled2

3. Pendakian Ke Gunung Pangrango-Gede

Untitled3

Untitled4

Untitled5

Untitled6

Tinggalkan komentar