Ekspedisi Wanasetya ke Gunung Merbabu Via Cuntel

Posted: Oktober 3, 2017 in Uncategorized

 

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Tarpala Wanasetya kembali mengadakan ekspedisi untuk melantik Anggota Muda Wanasetya menjadi Anggota Tetap Wanasetya. Ekspedisi kali ini dilaksanakan di Gunung Merbabu pada 18-20 September 2017. Gunung Merbabu merupakan Gunung yang memiliki ketinggian 3142 mdpl. Secara administratif gunung ini masuk kedalam wilayah Magelang, Boyolali, Salatiga, dan Semarang. Gunung Merbabu selain terkenal dengan aksesnya yang mudah, juga terkenal dengan pemandangannya yang indah dan memanjakan mata.

Dalam mendaki Gunung Merbabu ini terdapat beberapa jalur yang bisa dilalui. Pada pendakian kali ini, tim kami mendapat kesempatan untuk mendaki Gunung Merbabu melalui jalur Cuntel. Dalam pendakian via Chuntel tim kami beranggotakan 14 orang, yaitu :

  1. Kak Sigit ( Ringin )
  2. Kak Inggit ( Molen )
  3. Kak Dewi ( Lanting )
  4. Kak Rahman ( Kempas )
  5. Akhadi ( Udip )
  6. Fery ( Odet )
  7. Taufiq ( Eru )
  8. Bhakti ( Iwul )
  9. Kholis ( Gesing )
  10. Krisnadi ( Aru )
  11. Sindy ( Santu )
  12. Ana ( Sipit )
  13. Qadri ( Entong )
  14. Isa ( Awo )

Sebelum perjalanan kami dimulai, kami berkumpul terlebih dahulu di depan kampus STMKG untuk melakukan pengecekan perlengkan dan anggota.  Setelah dirasa semuanya sudah lengkap, untuk mengawali perjalanan kami maka kami berdoa bersama supaya perjalanan yang akan kami lewati lancar dan tanpa kendala yang berarti. Pukul 15.00 WIB Kami berangkat menuju terminal Ciledug menggunakan angkot yang sudah kami pesan. Perjalanan menuju terminal Ciledug memakan waktu satu jam. Sesampainya di terminal, kami berbelanja bekal perjalanan dan menunaikan kewajiban bagi yang muslim.

 Kami berangkat menggunakan Sumber Alam dengan tarif Rp100.000 per orang. Tepat pukul 16.30 kami melaju menuju terminal Tidar di Magelang. Putaran roda bus selama 12 jam pun membawa kami tiba di Terminal Magelang. Perjalanan selanjutnya dilanjutkan menggunakan truk pasir yang kami sewa. Sembari menunggu kedatangan truk, kami mengecek logistic yang kami bawa dan menjalankan kewajiban sholat. Tidak lama setelah kami selesai sholat, truk yang kami pesan sudah datang menjemput kami.

Sepanjang perjalanan dari terminal Magelang menuju basecamp, udara pagi tanah Magelang menyapa kami dengan manja, badan yang semula lelah akan perjalanan terasa segar kembali. Selama perjalanan kami melihat banyak pepohonan hijau dan ladang-ladang milik warga, selain itu terlihat juga beberapa pos pendakian lain Gunung Merbabu. Sekitar pukul 07.00 WIB truk pun tiba di basecamp Wekas untuk mengantarkan tim Wekas. Setelah tim Wekas turun, kami pun melanjutkan perjalanan menuju basecamp Cuntel.

Dalam perjalanan menuju Cuntel, tanpa diduga truk yang kami naiki harus terhenti di Umbul Songo karena perbaikan jalan. Karena tidak memungkinkan untuk dilewati, akhirnya truk putar balik melewati jalur lain. Truk  berputar melewati Thekelan dan perjalanan kami lanjutkan dengan berjalan kaki memutari bukit menuju Cuntel selama 45 menit.

IMG_20170919_090542

Kami tiba di basecamp Cuntel pukul 08.30 WIB dan disambut hangat oleh Mas Wiwit selaku penanggung jawab basecamp Chuntel. Tak mau berlama-lama di  basecamp, kami bergegas mengisi perut yang kosong di warung dekat basecamp. Sarapan pagi ini ditemani pemandangan kebun sayur milik warga dari ketinggian 1800 mdpl dan puncak gunung Merbabu yang terlihat di depan mata kami. Setelah selesai sarapan, kegiatan dilanjutkan dengan bhakti sosial ke TK Penabur dan TK Baiturrahman dengan memberikan buku tulis, buku mewarnai, buku bacaan, dan pensil warna. Donasi ini diperoleh dari donasi taruna/i STMKG yang berbesar hati mau berbagi kepada adik-adik di daerah Cuntel. Dengan dilakukannya kegiatan ini diharapkan dapat membantu generasi bangsa dalam proses belajar.

Basecamp – Pos Bayangan 1

Kami melakukan regristrasi terlebih dahulu dengan biaya regristasi Rp11.500 per orang. Setelah regristasi selesai, kami mendapat sedikit pengarahan dari Mas Wiwit dan berdoa bersama agar diberi kelancaran dan keselamatan. Kami berangkat dari basecamp pukul 10.30 WIB. Selama perjalanan dari basecamp kami melewati daerah perkampungan dan perkebunan penduduk. Sepuluh menit kemudian kami mulai memasuki kawasan hutan gunung Merbabu. Sekitar pukul 12.00 WIB kami sampai di pos bayangan 1. Pos bayangan 1 berada di sisi kiri jalur pendakian. Di pos ini ditandai dengan bangunan yang bisa digunakan untuk berteduh. Sejenak kami beristirahat dan melaksanakan shalat dhuhur. Setelah semua selesai, kami bergegas melanjutkan perjalanan menuju pos bayangan 2.

G

Pos Bayangan 1 – Pos Bayangan 2

Jalanan menuju pos bayangan 2 trek sedikit menanjak. Kami membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk sampai di pos bayangan 2. Pukul 13.45 WIB kami tiba di pos bayangan 2. Tidak ingin membuang banyak waktu di pos ini, kami segera melanjutkan perjalanan kami menuju pos 1.

Pos Bayangan 2 – Pos 1

Perjalanan menuju pos 1 kami masih ditemani pepohonan di hutan Gunung Merbabu ini dengan trek yang masih sama dengan trek sebelumnya. Hanya saja, jalur yang kami lalui semakin terjal dan sempit. Sekitar 45 menit berjalan akhirnya pukul 14.30 WIB kami tiba di pos 1. Seperti pada pos-pos sebelumnya di pos 1 ini kami beristirahat sejenak untuk memulihkan sedikit tenaga kami. Setelah dirasa cukup kami segera melanjutkan perjalanan menuju pos 2.

 Pos 1 –  Pos 2

Tidak ingin membuang banyak waktu kami segera melanjutkan perjalana menuju pos 2.  Trek yang kami lewati masih sama dari sebelumnya. Setelah berjalan sekitar 1 jam kami tiba di pos 2. Seperti biasanya kami beristirahat sejenak di pos 2 ini. Sambil menikmati pemandangan yang ada disekitar kami.

Pos 2 – Pos 3

Perjalanan menuju pos 3 melewati medan yang lebih terbuka dari sebelumnya. Trek yang dilalui juga lebih menanjak dengan jalur pasir dan hangatnya mentari siang. Selama perjalanan menuju pos 3 ini, kami dapat melihat pemandangan yang lebih indah dari sebelumnya. Setelah berjalan 1 jam, kami tiba di pos 3 pukul 15.30 WIB.  Pos 3 ini cukup luas dan bisa untuk mendirikan tenda, tapi kami memilih untuk melanjutkan perjalanan menuju pos 4.

Pos 3 – Pos 4

Sepanjang perjalanan menuju pos 4 atau biasa disebut pos pemancar karena pada pos ini terdapat tower pemancar. Selama perjalanan  jalur yang kami lewati lebih menanjak dan terjal dari sebelumnya. Medan yang dilalui berupa tanah berpasir sehingga membuat perjalanan semakin sulit. Beratnya medan ini akan terbayarkan dengan pemandangan medan terbuka yang kami dapat sehingga tidak menyurutkan semangat kami untuk mencapai tujuan kami. Kami tiba di pos 4  sekitar pukul 16.30 WIB. Tak mau melewatkan momen, kami sejenak beristirahat sembari melihat pemandangan sekitar yang memanjakan mata. Setelah selesai, perjalanan dilanjutkan menuju helipad untuk camping.

Pos 4 – Helipad

Beranjak dari pos 4, jalanan mulai menurun. Hamparan jalan tersaji di sela-sela rerumputan hijau yang indah. Tidak membutuhkan waktu lama kami sampai di helipad. Helipad merupakan jalur pertemuan antara jalur Thekelan, Cuntel, dan Wekas. Setibanya di helipad kami disambut oleh tim wekas yang telah sampai terlebih dahulu. Di helipad kami beristirahat sejenak dengan menikmati sunset bersama-sama dengan keluarga kecil kami. Sadar akan hari yang semakin gelap, kami segera mendirikan tenda di helipad untuk bermalam dan melepas lelah. Malam pun akhirnya datang gelap menyelimuti langit. Api unggun pun tak ketinggalan hadir menghangatkan tubuh kami di malam ini.

IMG_20170919_173038

Helipad – Puncak

Pukul 03.00 WIB kami bangun dan bersiap untuk berangkat menuju puncak. Sekitar pukul 04.30 WIB kami pun berangkat. Satu jam berjalan, kami berhenti sejenak untuk melaksanakan shalat subuh. Setelah shalat, kami segera berjalan dengan iringan sunrise setiap langkahnya. Trek yang dilalui berupa batuan terjal, berdebu, menanjak, dan curam. Untuk mencapai puncak kenteng songo, kami harus melewati jembatan setan dengan merayap pada tebing. Medan memang berat, namun semua akan terbayar nantinya. Dari Puncak Kenteng Songo, kami dapat melihat dengan jelas gagahnya Merapi yang tak pernah ingkar janji, gunung Sindoro, dan gunung Sumbing yang selalu berdampingan.

Beranjak dari puncak Kenteng Songo, kami bergegas menuju puncak Triangulasi. Di sinilah dilakukan prosesi untuk melantik kami dari Anggota Muda Wanasetya menjadi Anggota Tetap Wanasetya angkatan XIV.. Prosesi dilakukan dengan sambutan dari kakak kakak pendamping dan pengucapan janji kami kepada Wanasetya, dilanjutkan dengan penyematan kemeja lapangan dan pemberian nama lapangan.

Perjalanan Turun

Setelah prosesi selesai kami segera turun melalui jalur Selo. Trek yang kami lewati berupa jalur yang licin, curam, dan berdebu. Hamparan sabana dengan jalanan seperti geger sapi menjadi santapan kami di sepanjang jalan. Setibanya kami di sabana 2, kami beristirahat untuk melepas lelah dan mengisi perut yang sedari pagi kosong. Setelah selesai selesai, perjalanan turun dilanjutkan dan akhirnya kami tiba di basecamp selo pukul 13.45 WIB. Setibanya di sana kami segera membersihkan diri dan menunggu pick up yang akan menjemput kami. Tepat pukul 16.30 WIB, mobil pick up pun dating dan membawa  kami menuju stasiun untuk kembali menuju rumah masing-masing.

F

Setiap langkah yang kita pijak adalah keputusan yang kita ambil. Setiap keputusan yang diambil perlu langkah awal untuk memulainya. Puncak bukanlah keputusan maupun kepastian. Tetapi proses menuju puncak yang menentukan.

Terima kasih

~Terik Tenjolaya~

Tinggalkan komentar