Kursus Dasar Navigasi Darat Wanadri [Kegiatan Inti]

Posted: April 12, 2017 in Uncategorized

23 Maret 2017
Semua peserta sudah berbaris rapi dan siap diberangkatkan menuju medan latihan, sebelumnya panitia memberikan pengarahan untuk keberangkatan pukul 06.00 WIB.

8

Gambar 8 Panitia memberikan pengarahan untuk keberangkatan

Keberangkatan peserta dibagi menggunakan 4 kendaraan, mini bus, truk militer, mobil rimba, dan double cabin 4×4. Saya kebagian menggunakan mobil rimba dengan kapasitas penumpang 6 orang + 1 driver. Keberangkatan dari UNIKU menuju medan latihan yaitu Kebun Raya Kuningan sekitar 2 Jam. Perjalanan pagi itu disertai hujan ringan dari awal keberangkatan. Memasuki daerah khas sub-urban kaki gunung jalanan mulai berliku dengan tanjakan dan turunan yang mengharuskan para driver dengan jenis kendaraan dan kapasitas mesin berbeda-beda untuk saling berkoordinasi lewat radio. Memasuki daerah sub-urban satu mobil patroli polisi memimpin konvoi keberangkatan untuk memudahkan perjalanan. Tepat pukul 09.00 pagi iringan kendaraan peserta dan panitia sampai di tempat tujuan. Peserta mengeluarkan masing-masing ranselnya dan memasuki bangunan green-house yang dipergunakan sebagai barak kami. Pukul 10.00 dilaksanakan Upacara Pembukaan.

Gambar 9 Mobil angkutan

Gambar 10 Kegiatan ketika di Perjalanan dan Upacara Pembukaan

Selepas upacara pembukaan, peserta diarahkan mempersiapkan alat navigasi  dan alat tulis kemudian menuju lapangan. Di lapangan materi tentang Peta disampaikan dengan jelas dan teratur oleh kang Kirom. Setiap sub bab yang diterangkan kang Kirom menyediakan waktu untuk bertanya antara peserta dengan pendamping tiap regu nya. Pada materi Peta regu saya regu 8 didampingi oleh kang Aul. Suasana kelas luar ruang yang begitu beda, dibawah terik matahari siang itu dan dengan latar puncak Ciremai yang sesekali terlihat jelas kemudian tertutup lagi oleh awan.

14.JPG

Gambar 14 Penyampain materi Peta oleh kang kirom

Kelas penyampaian materi peta selesai, masuk ke jam istirahat makan siang. Para peserta dipersilahkan mengambil konsumsi dari panitia secara tertib. Makanan siang itu terlihat istimewa bagi para peserta, selain menu yang sangat beda dari makan siang ala anak gunung pada umumnya, juga kekhasaan romantisme makan bersama secara duduk-melingkar. Dilanjutkan kelas tentang Kompas, kali ini pematerinya adalah kang Aul, yang tadinya merupakan pendamping regu kami pada kelas Peta.

15

Gambar 15 Materi Kompas oleh Kang Aul

Pukul 17.00 materi hari ini telah selesai, peserta dipersilahkan untuk membersihkan diri. Selepas Isya peserta makan malam. Kemudian setelah itu ada evaluasi kegiatan yang dibawakan oleh kang Dadang dan kang Oz. Obrolan hangat seputar pengalaman bernavigasi darat begitu seru untuk disimak walaupun malam semakin larut dan udara lembah semakin membeku, semua tak terasa karena hangatnya lingkaran yang dibentuk malam itu.

24 Maret 2017
Peserta berolahraga dipimpin oleh panitia pukul 05.30 . Olahraga pagi ini yaitu lari pagi, sebelum lari pagi panitia memimpin pemanasan. Setelah selesai berolahraga kami mandi dan bersih-bersih untuk persiapan makan pagi kemudian dilanjutkan dengan materi hari kedua yaitu simulasi dari materi-materi yang telah disampaikan pada hari pertama. Simulasi pertama adalah simulasi tentang resection dan intersection. Yaitu penentuan titik kita pada peta dan penentuan suatu titik medan pada peta. Tepat pada pagi itu awan lenticular cantik menudungi puncak ciremei. Setelah Selesai simulasi intersection-resection, dilanjutkan dengan praktik pemahan kontur. Peserta diberikan sepotong peta dengan gambar kontur rupa bumi, kemudian diperintahkan untuk membentuk maket dengan media tanah sesuai dengan gambar kontur yang diberikan. Setelah itu simulasi lapangan penentuan koordinat tempat kita berada, dengan peta RBI daerah Sumber peserta diperintahkan untuk menentukan koordinat kami sekarang. Hari ini hari jumat, siang itu setelah rangkaian latihan, peserta dan panitia muslim melaksanakan sholat jumat berjamaah didalam bangunan Green House sementara peserta non-muslim menunggu dan beristirahat di bangunan berbeda. Acara setelah sholat jumat adalah makan siang yang dilanjutkan dengan praktik lapangan navigasi pendek. Tiap regu diperintahkan membawa alat golok tebas, alat navigasi, dan air minum secukupnya. Awalnya peserta diberikan titik koordinat awal, kemudian peserta diharuskan menuju titik koordinat tersebut. Lalu peserta diberikan titik koordinat akhir atau koordinat tujuan. Setelah itu regu dipimpin Danru berdiskusi untuk menentukan teknik pergerakan apakah man-to-man atau guide-punggungan, teknik pergerakkan ditentukan dengan mengorientasi medan pada peta terlebih dahulu. Regu kami memutuskan untuk melakukan pergerakkan man-to-man karena lintasan koordinat tujuan terbilang dekat dan cukup aman untuk dilakukan man-to-man, selain itu jika menggunakan guide punggungan akan memakan waktu lebih lama untuk mencapai tempat tujuan. Danru membagi tugas ke setiap anggota regu, dua orang menjadi pemegang golok untuk membersihkan area garis lurus, dua lagi menjadi navigator untuk memberikan azimuth dan mengkoreksi dengan back azimuth, sementara satu lagi menjadi orienter medan.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Gallery Kegiatan Hari Kedua

25 Maret 2017
Pagi hari yang dingin dihari ketiga, setelah semalam hujan lebat dan petir syahdu mengiringi tidur para peserta di barak. Pelatih membangunkan kami tepat 04.30 untuk bersiap-siap melaksanakan olahraga pagi untuk persiapan terakhir para peserta akan melaksanakan navigasi panjang di medan sebenarnya(gunung-hutan). Olahraga pagi yang lebih ringan dari hari sebelumnya, hari ini hanya jogging mengelilingi area parkir 5x (sekitar 5KM) sementara dihari sebelumnya kami jogging dengan jarak sekitar 6KM dengan medan naik-turun tanjakan dan turunan yang cukup curam. Setelah olahraga kami bersiap makan pagi kemudian mempersiapkan barang dan perbekalan yang sebenarnya. Pukul 08.00 tepat pergerakan seluruh regu dimulai, diawali dengan pembagian titik awal yang tadinya seluruh peserta selalu bersama dengan 10 Regu, di navigasi panjang ini rombongan dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing 5 Regu dan tiap regu tetap bergerak independen bersama satu pendamping per regu. Pendamping memberikan beberapa titik koordinat, yaitu titik awal, titik 2, titik 3, dan titik bivak. Lantas saking bersemangatnya kami langsung saja resection, briefing regu untuk menentukan tugas masing-masing dan sikat. Yang paling bersemangat tentunya tukang tebas, karena memang tugas ini yang paling asik. Medan menuju titik dua terbilang cukup berat karena harus melewati rimbun semak belukar dan lembahan yang terbilang curam walalupun masih dalam ruang terbuka(tidak didalam hutan pepohonan tinggi) hingga akhirnya kami sampai di titik 2. Tim kami beristirahat singkat sambil mengkoreksi koordinat yang kami pijak kini. Lalu melanjutkan untuk menuju titik 3. Titik tiga dicapai dengan lebih mudah daripada titik 2 karena medan cenderung datar melalui tepian sungai. Tak lama kami mencapai titik 3 yang sebelumnya sudah ada 2 kelompok terlebih dulu sampai. Titik 3 berada di delta sungai atau pertigaan sungai. Tepat pukul 12.00 kami beristirahat disini, kami mengeluarkan bekal berupa roti sobek dan memasak air panas untuk membuat beberapa cangkir kopi sembari bergantian melaksanakan sholat dzuhur. Pukul 13.00 Kami melanjutkan pergerakan untuk mencapai titik 4 atau titik bivak. Titik bivak berada cukup jauh dengan medan punggungan cukup curam. Kelebatan tanaman memaksa kami untuk menggunakan pergerakan guide punggungan karena akan lebih menghemat waktu dan tenaga, tak lama kami beranjak dari titik 3 hujan mulai turun, membuat kami memaksa mengenakan ponco yang sedikit menghamat pergerakan mendaki dan medan yang menjadi licin. Jalur yang kami lewati berupa tanah lembek dan berlumpur.

Sekitar pukul 16.00 kami berhasil mencapai titik bivak dengan kondisi masih hujan dan sedikit gemuruh petir terdengar di kejauhan. Langsung saja kami mendirikan bivak karena kondisi tiap anggota yang mulai menggigil dan lelah. Selepas bivak selesai dibangun, nita satu-satunya anggota wanita regu kami bergegas memasak air untuk membuat empat gelas cangkir kopi spesial diperuntukkan empat lelaki dari kami. Hari mulai gelap, semua berbenah posisi barang-barang dalam bivak sementara nita masih asik memasak nasi dan lauk untuk disantap regu kami malam ini. Selesai makan malam pendamping kami yaitu Teh Dika menyambangi bivak kami untuk melaksanakan evaluasi dan obrolan ringan terkhusus perjalanan hari ini, tak luput juga obrolan selain perjalanan tadi pun kami bicarakan dengan hangat didalam bivak ini. Hujan tetap belum menjadi rintik lagi, sementara malam semakin pekat dan dingin semua peserta mengeluarkan kantung tidur dan mulai memejamkan mata, meluruskan kaki, melemaskan seluruh badan dan beristirahat untuk melanjutkan perjalanan esok hari, hari terakhir kegiatan ini.

 

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

 Gallery Kegiatan Hari Ketiga

26 Maret 2017
Penjelajahan hari kedua dilakukan. Setelah sarapan dan packing pendamping memberikan titik koordinat ke-5 dan ke-6 yaitu titik akhir. Hari ini adalah hari terakhir, tidak terasa namun hati kami tetap semangat untuk terus berlatih. Pagi ini cerah sangat mendukung untuk melakukan perjalanan, langsung saja kami mengorientasi peta dan medan untuk menuju titik selanjutnya, didalam medan tertutup seperti sekarang sangat tidak mungkin untuk melakukan resection. Yang kami bisa lakukan hanya orientasi medan sekitar dari koordinat titik bivak karena lokasi kami sekarang tidak jauh dari titik bivak. Setelah menemukan koordinat sekarang, kami mengorientasi medan menuju titik selanjutnya, sayang tidak memungkinkan untuk menggunakan pergerakan man-to-man dengan kondisi anggota yang sudah sedikit menurun energinya. Akhirnya kami menggunakan guide punggungan namun tetap dengan sesekali mengkoreksinya dengan kontur peta dengan kontur medan yang kami lalui. Sesampainya di titik 5 yang berada di sadelan atau lembahan diantara dua puncakan, kami memastikan lagi dengan cara orientasi medan. Sempat istirahat sekitar 15 menit kami melanjutkan perjalanan. Panitia mengarahkan kami untuk menuju daerah terbuka sehingga lebih mudah melakukan resection. Benar saja dari tempat terbuka ini terlihat beberapa puncakan ekstrem yang bisa kami jadikan titik acuan resection. Setelah mendapatkan koordinat sebenarnya kami menyusun jalur dan kembali melanjutkan perjalanan menuju titik akhir.

Tak terasa waktu menunjukan pukul 14.30 setelah sempat beristirahat pukul 12.00-13.00 kami telah sampai di titik akhir yaitu kembali ke kebun raya kuningan, tepatnya di gedung greenhouse. Panitia mempersilahkan kami untuk istirahat beberapa waktu sembari bergantian membersihkan diri untuk persiapan Penutupan dan diakhiri dengan Tes Akhir. Penutupan dilaksanakan di lapangan, diluar ruang tak seperti pembukaan. Mungkin karena kali ini tamu undangan yang datang lebih banyak daripada pembukaan. Pembukaan kali itu disertai dengan rintik-rintik ringan. Selepas upacara penutupan kami melanjutkan dengan tes akhir dimana tes akhir ini berguna untuk memberi penilaian panitia terhadapa peserta dan untuk mengetahui seberapa terserap kah semua materi dan praktik yang diberikan oleh pemateri dan pembimbing selama beberapa hari ini. Akhirnya Kegiatan ini berakhir. Kami berkemas-kemas untuk meninggalkan kebun raya kuningan dan kembali ke universitas kuningan. Senang bercampur haru, bagaimana tidak selama beberapa hari ini kami bersama meskipun kawan baru namun kami sudah terlalu banyak dan terlalu dekat berbagi cerita maupun pikiran tentang apa saja terkhusus tentang kepencinta alaman. Seperti kata penulis favorit saya, “Apa yang lebih romantis dari berkumpulnya orang-orang dengan pikiran dan tujuan yang sama dalam satu lingkaran?”. Demikian ringkasan dokumentasi kegiatan Kursus Dasar Navigasi Darat Wanadri 2017, akhir kata semoga ilmu yang saya dapatkan bisa saya sampaikan maksimal kepada khususnya anggota dan adik-adik Taruna Pecinta Alam Wanasetya STMKG.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

 Gallery Kegiatan Hari Terakhir

 

Tinggalkan komentar